Kamis, 19 Maret 2009


Salah satu objek wisata alam di Pulau Lombok yang mulai terkenal yakni Air Terjun Singang Gila yang terletak di wilayah Lombok Barat. Air Terjun Singang Gila masuk dalam kawasan Pegunungan Rinjani yang sudah terkenal sebelumnya dengan Danau Segara Anak yang berada dipuncak gunung dengan ketinggian 3.726 meter, lokasinya berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Mataram. Bisa ditempuh dengan perjalanan lumayan panjang sekitar dua hingga tiga jam dari Kota Mataram melewati jalur kawasan objek wisata Pantai Senggigi.

Pengunjung yang datang ke Singang Gila tidak hanya masyarakat lokal NTB, tetapi ada juga sejumlah wisatawan mancanegara yang selalu terlihat antusias menikmati panorama sambil berfoto.

Untuk menuju lokasi air terjun tersebut, pengunjung terlebih dulu harus menuruni sekitar 300 anak tangga setelah membayar tiket di pintu masuk. Banyak pengunjung mengaku gemetaran kakinya begitu sampai dibawah setelah menuruni ratusan anak tangga. Namun segera berangsur-angsur hilang begitu melihat keindahan air terjun tersebut ditambah dengan bermain air yang begitu bersih, jernih dan dingin.
_________________

Sebagian besar pengunjung terutama biasanya langsung mandi di kucuran air terjun yang berasal dari ketinggian ratusan meter. Sedangkan para wisatawan mancanegara biasanya hanya ikut menyaksikan sambil asik berfoto-foto di dekat air terjun yang berhawa sejuk dengan kolam air berbatu-batu yang tidak terlampau luas dan dalam

Banyak pengunjung yang sengaja menahan jatuhan air yang tidak terlampau deras itu ke bagian punggungnya yang dipercayai sebagai salah satu terapi pijat air guna relaksasi saraf bagian belakang badan. Biasanya cukup dengan menundukkan bagian belakang badan persis dijatuhan air yang tidak terlalu besar, reaksi pijatannya akan segera terasa dan setelah itu badan jadi segar.

Di kawasan objek wisata Singang Gila ini memang tidak terlalu banyak fasilitas yang membuat pengunjung nyaman, kecuali hanya ada satu toilet dan tempat ganti pakaian serta sedikit berugak atau rumah panggung kecil untuk berteduh. Setelah puas menikmati pemandangan dan mandi air terjun, barulah para pengunjung menghadapi ujian yang sebenarnya yakni harus menaiki ratusan anak tangga. Hal ini lumayan berat terutama bagi orangtua dan memiliki badan gemuk. Diperlukan semangat tinggi dan harus beristirahat beberapa kali untuk bisa sampai diatas atau pintu masuk utama kawasan air terjun Singang Gila.

Sejumlah pengunjung berharap pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan fasilitas lokasi objek wisata itu, terutama banyak pegangan terbuat dari besi yang berfungsi sebagai pengaman dan pembantu orang menuruni atau menaiki ratusan anak tangga yang sudah patah, padahal banyak posisi anak tangga tersebut terletak agak dekat dengan bibir jurang sehingga bisa menimbulkan kesan mengerikan dan mengkhawatirkan terutama bila seseorang kehilangan keseimbangan.

Kendati begitu, setibanya diatas dan istirahat sejenak di lokasi parkir kendaraan, akhirnya kekhawatiran dan keletihan terasa hilang dan langsung meninggalkan lokasi menuju Kota Mataram melintasi jalur lain menembus kawasan Pegunungan Rinjani dengan pemandangan yang menakjubkan.

next......

Minggu, 15 Maret 2009

Setelah menelusuri gua sepanjang 1,5 km, tentu kita akan merasa capek. Tapi keajaiban-keajaiban yang bisa kita temukan di bumi Purbalingga ini, akan segera mengusir rasa lelah. Apalagi untuk mereka yang menyukai olahraga jalan sehat. Tidak hanya kesegaran tubuh yang bisa didapat, tapi juga kesegaran pikiran dan jiwa.

Goa Lawa terletak 27 kilometer di sebelah utara kota Purbalingga. Dari ibukota kabupaten ini kita harus naik ke lereng Gunung Slamet melewati Kecamatan Bobotsari. Jalan di daerah ini sangat bagus, cukup lebar meskipun banyak kelokan tajam dan ramai. Goa ini tepatnya berada di Kecamatan Karangreja, di sisi kiri jalan yang menghubungkan Purbalingga dengan Pemalang. Dari jalan besar ini kita masih harus menanjak lagi sekitar 5 kilometeran. Jalan ini pun sudah diaspal halus. Bis besar bisa memasuki jalan ini.

Tidak seperti gua yang biasanya ada di Indonesia yang biasanya berada di lereng bukit dan batuan kapur sehingga akan timbul stalagtit dan stalagmit, Gua lawa ini memiliki keistimewaan karena dibentuk dari proses pendinginan lava, sehingga batuannya keras dan kuat tanpa menimbulkan stalagtit dan stalagmit. Untuk bisa melihat dari dekat keindahan Gua Lawa ini, kita harus menuruni lubang tanah dan menelusuri lorong-lorongnya.



Sebagai tempat rekreasi, tempat ini pun sangat cocok, karena udaranya yang sejuk dan menyegarkan. Dan ini cukup menjanjikan untuk menambah pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata. Gua Lawa merupakan keajaiban alam yang mungkin satu-satunya di Indonesia. Umumnya gua-gua yang ada di Indonesia terdiri dari batuan kapur dan berada di lereng bukit, sehingga sering melahirkan stalagnit dan stalagmit. Sedangkan Gua Lawa termasuk gua vulkanik yang terbentuk dari lava pegunungan aktif yang meleleh dan mengalami pendinginan beribu-ribu, bahkan berjuta-juta tahun.

Proses pendinginan lava ini mengakibatkan batuannya keras dan kuat dengan warna hitam tanpa menimbulkan stalagnit maupun stalagmit. Tebal batuan bisa mencapai 50 meter, sehingga tahan terhadap guncangan. Letaknya juga tidak di lereng bukit, tapi di bukit. Proses alami dari gaya tarik bumi tidak mungkin terjadi di daerah kapur. Ciri-ciri gua vulkanik antara lain terdapat lorong dan mata air yang terjadi secara alami.

Untuk menikmati keindahan Gua Lawa kita harus menuruni lubang tanah yang menganga dan menelusuri lorong-lorong. Melewati jalan selebar satu meter, kita akan menikmati kelembaban di dalam gua dan kesejukan mata air yang selalu menetes dari dinding-dinding gua. Di setiap dua-tiga puluh meter perjalanan menelusuri gua, kita bisa menengok ke atas dan menyaksikan lubang tanah berdiameter lebar -- yang selama ini berfungsi sebagai ventilasi gua. Lubang-lubang itu terbentuk dari proses alam, bukan dibuat manusia. Sayangnya saya tidak bisa mengambil gambar keadaan di dalam goa ini. Cahaya yang minim menyebabkan kamera saya tidak mampu menangkap gambar dengan sempurna.
Sebagai tempat rekreasi, tempat ini pun sangat cocok, karena udaranya yang sejuk dan menyegarkan. Dan ini cukup menjanjikan untuk menambah pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata. Gua Lawa merupakan keajaiban alam yang mungkin satu-satunya di Indonesia. Umumnya gua-gua yang ada di Indonesia terdiri dari batuan kapur dan berada di lereng bukit, sehingga sering melahirkan stalagnit dan stalagmit. Sedangkan Gua Lawa termasuk gua vulkanik yang terbentuk dari lava pegunungan aktif yang meleleh dan mengalami pendinginan beribu-ribu, bahkan berjuta-juta tahun.

Proses pendinginan lava ini mengakibatkan batuannya keras dan kuat dengan warna hitam tanpa menimbulkan stalagnit maupun stalagmit. Tebal batuan bisa mencapai 50 meter, sehingga tahan terhadap guncangan. Letaknya juga tidak di lereng bukit, tapi di bukit. Proses alami dari gaya tarik bumi tidak mungkin terjadi di daerah kapur. Ciri-ciri gua vulkanik antara lain terdapat lorong dan mata air yang terjadi secara alami.

Untuk menikmati keindahan Gua Lawa kita harus menuruni lubang tanah yang menganga dan menelusuri lorong-lorong. Melewati jalan selebar satu meter, kita akan menikmati kelembaban di dalam gua dan kesejukan mata air yang selalu menetes dari dinding-dinding gua. Di setiap dua-tiga puluh meter perjalanan menelusuri gua, kita bisa menengok ke atas dan menyaksikan lubang tanah berdiameter lebar -- yang selama ini berfungsi sebagai ventilasi gua. Lubang-lubang itu terbentuk dari proses alam, bukan dibuat manusia. Sayangnya saya tidak bisa mengambil gambar keadaan di dalam goa ini. Cahaya yang minim menyebabkan kamera saya tidak mampu menangkap gambar dengan sempurna.

Semula terdapat 17 lubang. Belakangan dua lubang mengalami kerusakan dan mulai menyempit dengan sendirinya. Di atas lubang-lubang itu, kini dibuat atap permanen dari genteng berbentuk jamur. Dari luar gua orang bisa memandang ke bagian dalam gua lewat lobang ini.

Semula terdapat 17 lubang. Belakangan dua lubang mengalami kerusakan dan mulai menyempit dengan sendirinya. Di atas lubang-lubang itu, kini dibuat atap permanen dari genteng berbentuk jamur. Dari luar gua orang bisa memandang ke bagian dalam gua lewat lobang ini.

next......

Selasa, 10 Maret 2009



Bulan April 2008 pakar astronomi Spanyol mengumumkan bahwa mereka telah menemukan planet terkecil yang terletak di luar sistem tata surya. Planet tersebut berjarak 30 tahun cahaya dari bumi. Mereka berharap dapat segera menemukan planet kembaran bumi dengan teknik pendeteksi terbaru.

Ahli astronomi Spanyol berhasil mendeteksi lokasi planet kecil tersebut.


Dengan teknik pendeteksi barunya, mereka mampu mendeteksi planet yang jauh lebih kecil daripada gas raksasa yang sebelumnya hanya merupakan tipe planet yang dapat dideteksi oleh ilmuwan di sistem tata surya lain.


Planet baru ini berbentuk bola kecil berbatu, lebih mirip bumi, ketimbang kumpulan massa gas cair yang berputar yang membentuk planet lain seperti yang ditemukan sampai saat ini.

Para ahli astronomi berharap agar dapat mengidentifikasi planet mirip bumi ini dengan metode pendeteksian baru mereka.

Planet berbatu yang dikenal sebagai "GJ 436T" memiliki massa lima kali lebih kecil dibanding bumi. Hal ini membuatnya menjadi planet extrasolar atau exoplanet (planet yang berada di luar sistem tata surya) terkecil yang pernah dikenal sejauh ini. Planet tersebut berjarak 30 tahun cahaya dari bumi di konstelasi bintang Leo.

Gj 436T ditemukan sekumpulan pakar astronomi Spanyol yang dipimpin Ignasi Ribas. Metode pendeteksian mereka menggunakan analisa distorsi di orbit planet lain yang lebih besar.

"Dalam hal ini kita tidak menggunakan perturbasi atau gangguan (perubahan orbit obyek langit disebabkan oleh interaksi gravitasi dengan obyek langit lain) pada bintang (matahari) namun kita menggunakan perturbasi atau gangguan pada planet lain yang telah dikenal di sistem, jelas Ignasi Ribas. "Planet ini memiliki orbit yang eksentrik, orbit berbentuk elips yang kemudian berubah menjadi bentuk lingkaran, sungguh suatu hal yang mengejutkan" katanya.




Ribas sangat berharap segera menemukan planet mirip bumi dengan teknik baru ini.

"Hal ini selangkah lebih maju, dalam menemukan semakin banyak obyek-obyek mirip bumi," kata Ribas kepada wartawan NTD. "Kemungkinan di masa mendatang, kurang dari satu dekade, kita akan mempunyai kembaran bumi pertama yang mungkin telah terdeteksi."
Selanjutnya Ribas mengatakan bahwa planet baru ini tidak dapat dihuni karena berkaitan dengan jaraknya yang terpisah dari bintang (matahari)nya. Nampaknya, untuk dapat mendukung kehidupan, suatu planet harus memiliki massa yang menyerupai bumi, dan memiliki jarak orbit ke bintangnya menyerupai jarak dari bumi ke matahari.



next......

Senin, 09 Maret 2009



wahana yang paling menyejukan hati
pemandangan alam
karena kealamianya dapat
menyentuh relung hati yang paling
dalam

next......

SEMERU MOUNTAIN

famous in me by bedtime stories when i was a kid, the name of semeru is derived from sanskrit's words "mahameru". where's 'maha' refer to 'the most' and 'meru' is refer to 'the roof' which can be found in hinduism temples. so, the whole meaning is 'the highest'.
and in fact, mount semeru is indeed the highest mountain in java, 3,676 m above sea level. also counted as one of the most active volcano in indonesia.

based on folklore, said that mount semeru was directly sent from india continent. long time ago, java island looks unstable. floating in the ocean and played by the waves. so batara guru [the highest gods in hindu mythology] decided to nail down part of mount everest [himalaya range] into java.

vishnu turn into giant turtle to carry this part on his back, meanwhile brahma change into a snake to tie-up the mountain during the trip from india. and in the end, shiva look after mahameru in its new place on east java. until today ....

next......

Jumat, 06 Maret 2009

Gunung Fuji


Gunung Fuji adalah gunung tertinggi di Jepang, terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi, di sebelah barat Tokyo. Gunung Fuji terletak dekat pesisir Pmountfujijapanasifik di pusat Honshu. Fuji dikelilingi oleh tiga kota yaitu Gotemba (timur), Fuji-Yoshida (utara) dan Fujinomiya (barat daya). Gunung setinggi 3.776 m ini dikelilingi juga oleh lima danau yaitu Kawaguchi, Yamanaka, Sai, Motosu dan Shoji.

Gunung Fuji adalah simbol Jepang yang terkenal dan sering digambarkan dalam karya seni dan foto-foto, serta dikunjungi pendaki gunung maupun wisatawan.

Gunung Fuji diperkirakan terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu. [1] Sebuah gunung berapi yang kini masih aktif walaupun memiliki kemungkinan letusan yang rendah, Fuji terakhir kali meletus pada tahun 1707. Terdapat lima danau di sekeliling Fuji, yaitu Danau Kawaguchi, Danau Yamanaka, Danau Sai, Danau Motosu dan Danau Shoji.

Sekitar 200.000 orang mendaki Gunung Fuji setiap tahunnya, 30% di antaranya orang asing. Tenggat waktu yang paling populer bagi para pendaki adalah dari 1 Juli hingga 27 Agustus. Pendakian bisa memakan waktu dari 3 hingga 7 jam sementara penurunan gunung mencapai sekitar 2 hingga 5 jam.

next......

Kamis, 05 Maret 2009

Durjana senja
menyingsing mutiara
bertabur kemilau harapan

nan jauh disana
saat matamu terbuka
tercium bunga sahara

tapak tangan itu menyentuh
lembut - lembut dan lembut........

Duhai bidadari
bukalah hatimu
rengkuhlah juwa ini.........

next......